Selasa, 24 Februari 2009




Lawan PSM, Onambele Bisa Dimainkan


SEMARANG –
PSIS Semarang bisa bernafas lega. Menyusul bisa dimainkannya Jules Basile Onambele saat PSIS bertandang ke markas PSM di Stadion Andi Mattalatta Makassar, Minggu (1/3) mendatang.
Senin (23/2) kemarin, Badan Liga Indonesia (BLI) mengirimkan faximile kepada Manajemen PSIS yang intinya hukuman akumulasi bagi Onambele sudah tidak berlaku lagi. Sehingga saat menghadapi PSM, dia bisa kembali diturunkan.
Sebelumnya, Manajemen Mahesa Jenar –julukan PSIS- sempat dibikin bingung akan status gelandang asal Kamerun itu. Ini sebagai akibat dibatalkannya laga PSIS versus Persijap Jepara yang digelar beberapa waktu lalu di Stadion Jatidiri Semarang.
“Asumsi kami, Onambele belum bebas dari hukuman akumulasi kartu kuning. Sebab, dia belum menjalani sanksi tersebut karena pertandingan melawan Persijap dianggap tidak sah. Kami pun memutuskan bertanya kepada BLI setelah melihat Doni Siregar (Persijap) sudah bisa dimainkan saat menghadapi Pelita Jaya (Sabtu lalu),” tukas Manajer Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho.
Sayangnya, Agung belum bisa memberikan keterangan apakah Onambele tetap tidak bisa dimainkan saat laga ulang versus Persijap. “Soal itu, kami belum tahu secara pasti. Kami juga belum mendapat kepastian dari BLI kapan laga ulang melawan Persijap akan dimainkan,” jelasnya.
Dalam lawatannya ke Makassar, tim Kota Lumpia akan memboyong 18 pemainnya. Termasuk di dalamnya Onambele. Tim asuhan Bambang Nurdiansyah itu akan bertolak menuju Makassar, Jum’at (27/2) mendatang. “Selama belum ada pemberitahuan ulang dari BLI soal status Onambele. Kami akan tetap membawanya ke Makassar,” tegas Agung.
Jelang lawan Juku Eja –julukan PSM-, PSIS mencoba mematangkan persiapan mereka. Salah satunya dengan melakukan uji coba melawan tim Porprov Kota Semarang yang akan digelar di Stadion Jatidiri, Rabu (25/2) sore.
“Kami akan menggelar uji coba dengan tim Porpov Kota Semarang. Tujuannya untuk melihat sejauh mana para pemain dalam menyerap strategi dan teknik yang diberikan pelatih,” lanjut Agung.(*)

Sabtu, 21 Februari 2009





Kapolda Bebaskan Nova dan Mamadou

SOLO – Jum’at (20/2) petang, polisi akhirnya membebaskan Nova Zaenal dan Bernard Mamadou yang sempat meringkuk ditahanan Mapoltabes Solo selama hampir sembilan hari. Itu menyusul dikabulkannya permohonan penangguhan penahanan oleh Kapolda Jawa Tengah Irjen (Pol) Alex Bambang Riatmodjo.
Kendati demikian, status kedua pemain tersebut tak sepenuhnya bebas. Karena proses hukum keduanya yang saat ini telah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Surakarta tetap berjalan.
Penangguhan penahanan atas kedua pemain tersebut dikabulkan setelah Kapolda menerima permintaan penangguhan dari Komisi Keamanan PSSI yang diwakili Ashar Suryobroto. Kapolda berharap, kedepan, kasus serupa tak akan terulang lagi. ”Melihat pertandingan sepak bola tanpa kericuhan pasti rasanya senang kan,” tukasnya.
Kapolda menegaskan, tindakan yang sama akan kembali dilakukan jajarannya kepada setiap insan sepak bola yang menjadi pemicu kericuhan. ”Langkah-langkah penanganan seperti ini akan tetap kami lakukan. Tujuannya tidak lain agar pertandingan sepak bola berjalan dengan aman, tertib dan damai,” lanjut Kapolda.
Mengenai gugatan praperadilan yang diajukan Tim Advokasi Sepak Bola Indonesia (Tasbi) selaku kuasa hukum Nova dan Mamadou, Kapolda menanggapinya secara dingin. “Silakan ajukan saja ke pengadilan. Itu hak warga untuk mendapat keadilan,” terangnya.
Bergabungnya kembali Nova setelah kurang lebih delapan hari menjalani tahanan di rumah tahanan Mapoltabes Solo membangkitkan motivasi Moukwele Ebwangga Silvain dkk jelang laga uji coba versus Arema Malang, Sabtu (21/2) sore, di Stadion Kanjuruhan Malang. Sayangnya, Nova secara pribadi menyatakan belum siap jika harus langsung merumput bersama rekan-rekannya.
Dia lebih memilih untuk pulang kampung dan berkumpul bersama keluarganya dibanding harus ikut bertandang ke Malang. ”Untuk sementara saya mau istirahat dulu . Jujur saja kejadian kemarin membuat saya stres berat. Saya mau istirahat dulu bersama keluarga,” kata Nova di Balai Persis Solo didampingi perwakilan Tasbi Windu Winarso dan Heru Bawono, Jum’at (20/2) petang.(*)

Jumat, 20 Februari 2009

BUNTUT PENANGKAPAN NOVA DAN MAMADOU




Tasbi Gugat Kepolisian Rp 20 M

SOLO – Sikap tegas ditempuh Tim Advokasi Sepak Bola Indonesia (Tasbi) selaku kuasa hukum Nova Zaenal (Persis Solo) dan Bernard Mamadou (Gresik United) yang menjadi tersangka dalam kasus perkelahian antarpemain di Stadion R. Maladi Solo, Kamis (12/2) lalu.
Kamis (19/2) siang kemarin, perwakilan Tasbi -Windu Winarso SH dan MT. Heru Buwono SH- mendatangi Pengadilan Negeri Surakarta guna mengajukan permohonan praperadilan atas penangkapan dan penahanan kedua pemain tersebut oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia cq Kepolisian Daerah Jawa Tengah cq Kepolisian Kota Besar Surakarta yang selanjutnya disebut sebagai termohon.
Tak tanggung-tanggung, Tasbi menuntut termohon membayar uang ganti rugi sebesar Rp 20 miliar. Dengan rincian, kerugian materiil sebesar Rp 10 miliar dan kerugian immateriil Rp 10 miliar. Alasannya, atas penangkapan tersebut, kebebasan Nova dan Mamadou sebagai pemain sepak bola telah dirampas oleh termohon.
Dalam keterangannya, Tasbi membenarkan jika dalam pertandingan tersebut sempat terjadi ketegangan antarpemain kedua tim. Namun tidak sampai menjurus kepada terjadinya kerusuhan. "Suporter kedua belah pihak pun tetap tenang. Wasit serta Pengawan Pertandingan (PP) masih bisa menguasai keadaan. Sehingga wasit dan PP tidak meminta bantuan keamanan kepada termohon," tukas Windu Winarso.
Penangkapan tersebut, lanjutnya, jelas telah melanggar Pedoman Dasar PSSI yang ditetapkan olah Musyawarah Nasional Luar Biasa di Makassar pada, 19 April 2007. "Dalam Pedoman Dasar PSSI disebutkan secara jelas bahwa jalannya pertandingan menjadi tanggungjawab perangkat pertandingan yaitu wasit dan PP. Adapun perihal terjadinya persilihan dalam kegiatan sepak bola telah ditentukan Yurisdiksi berdasarkan Pasal 55 ayat 1," lanjutnya.
Pasal tersebut berbunyi "Anggota, Pemain, Agen pertandingan dan pemain serta official tidak diperkenankan membawa perselisihan yang terjadi dalam kegiatan persepakbolaan ke Pengadilan Negeri. Setiap perselisihan yang muncul harus diserahkan ke Badan Yurisdiksi (Peradilan) yang dibentuk oleh PSSI dan atau FIFA"
Ditanya soal rencana kepolisian yang akan membebaskan kedua tersangka pada, Jum'at (20/2), Windu mengaku belum mendengar kabar tersebut. "Meski demikian, praperadilan yang kami ajukan tetap berjalan. Karena pembebasan itu hanya mengabulkan penangguhan penahanan yang kami ajukan beberapa waktu lalu. Kecuali jika kepolisian mencabut kasus ini dan menerbitkan SP3 (surat perintah penghentian pemeriksaan). Dengan demikian, maka permohonan praperadilan yang kami ajukan dengan sendirinya menjadi gugur," pungkas Windu.(*)

BABAK 16 BESAR COPA DJI SAM SOE INDONESIA

Coba Pecahkan Mitos !

BANDUNG – Bagi Persijap Jepara, Pelita Jaya merupakan momok menakutkan. Utamanya dikancah Copa Dji Sam Soe Indonesia.
Terbukti, langkah Laskar Kalinyamat –julukan Persijap- diajang copa selalu terhenti oleh Pelita. Dua musim berturut-turut, ulah The Young Guns –julukan Pelita- selalu membuat Persijap meradang.
Kali pertama terjadi pada musim 2006. Ketika itu, Persijap kalah agregat 2-5 atas tim asuhan Fandi Ahmad. Nasib serupa kembali menimpa Tim Kota Ukir pada musim berikutnya, setelah ditekuk Pelita dibabak 16 besar.
Sabtu (21/2) malam nanti, kedua tim kembali terlibat perseteru pada leg pertama babak 16 yang akan dimainkan di Stadion Si Jalak Harupat Kab. Bandung. Akankah kali ini Evaldo Silva de Aziz dkk kembali meradang ? Ini merupakan tugas Arsitek Persijap Djunaedi untuk menghentikan hegemoni Pelita atas Persijap.
“Kami memang tidak punya target khusus diajang ini. Tapi bukan berarti kami akan bermain seenaknya. Bisa menahan imbang Pelita sudah sangat bagus,” tukas mantan Asisten Pelatih Persiba Balikpapan itu.
Persijap punya modal cukup kuat guna menjalani duel kali ini. Apalagi sebelumnya, di Stadion Gelora Bumi Kartini (SGBK) Jepara, Persijap sukses menumbangkan Christiano Lopez dkk dengan skor tipis 1-0 diajang Liga Super 2008/2009.
Bukan hanya itu saja, hasil tiga laga tandang Persijap diajang Liga Super juga menunjukkan tren positif. Pertama, Evaldo dkk berhasil menahan imbang tuan rumah PSM Makassar. Berikutnya, menang atas tuan rumah Deltras Sidoarjo. Terakhir, menahan imbang PSIS Semarang. Meski akhirnya, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI membatalkan hasil tersebut dan memerintahkan untuk dilaksanakan tanding ulang.
“Mudah-mudahan saja, keputusan Komdis tidak memengaruhi psikis anak-anak. Karena secara teknis, kami sudah mempersiapkan tim semaksimal mungkin untuk menghadapi partai ini. Jangan sampai semua menjadi sia-sia,” harap pelatih yang akrab disapa Bang Djun itu.
Formasi 4-5-1 telah disiapkan Bang Djun guna meredam agresivitas Pelita. Dengan hanya menempatkan satu orang penyerang dibarisan depan, berarti Bang Djun lebih fokus memperkuat pertahanan. Bomber asal Argentina Pablo Frances menjadi satu-satunya ujung tombak yang akan dipasang Bang Djun dalam laga nanti.
“Formasi ini sudah kami coba di tiga pertandingan away sebelumnya. Dan menurut saya, formasi ini cukup efektif untuk dimainkan dalam setiap laga tandang. Apalagi Pelita punya kolektifitas tim yang bagus. Disini, kami hanya akan mengandalkan serangan balik,” tegasnya.(*)

Kamis, 19 Februari 2009

BABAK 16 BESAR COPA DJI SAM SOE




Tak Mau Kebobolan !

MEDAN – Kondisi kurang menguntungkan dialami Persiba Bantul saat bersua PSMS Medan diajang Copa Dji Sam Soe Indonesia, Jum’at (20/2) sore nanti. Dua bomber andalan mereka Enzequil Gonzales dan Ferry Setiawan dipastikan absen.
Bukan tidak mungkin, barisan depan Laskar Sultan Agung –julukan Persiba- akan mandul dalam laga yang akan digelar di Stadion Teladan Medan. Tak heran jika pada leg pertama babak 16 besar ini, Manajemen Persiba mematok target realistis. “Di leg pertama ini yang bisa kami lakukan hanyalah berusaha agar tidak kemasukan,” tukas Asisten Manajer Persiba Bagus Nur Edi Wijaya saat dihubungi SINDO kemarin.
Menurutnya, seri merupakan hasil terbaik bagi Persiba dengan kondisi saat ini. Dua kartu kuning yang diterima Enzequil memaksa tim Kota Gerabah hanya bisa tampil dengan dua pemain impornya, yaitu Michael Ndubuisi (defender) dan Christiano de Olivera (gelandang).
Bukan itu saja, interval waktu yang terbilang cukup pendek untuk laga sepenting ini membuat Pelatih Persiba Nandar Iskandar tak bisa berbuat banyak. Satu hal yang ditekankan Nandar kepada Kahudi Wahyu dkk adalah maksimalkan waktu yang ada guna memulihkan kondisi.
Ya, Senin (16/2) lalu, Persiba baru saja berjuang mati-matian guna meraih poin di Stadion Sanggeng Manokwari –markas Perseman- dalam lanjutan Liga Indonesia Divisi Utama Grup Timur. Sayang, dalam laga tersebut, Persiba gagal membawa pulang poin setelah takluk 1-2 atas tuan rumah.
“Dua even yang kami ikuti sekarang ini memang cukup merepotkan. Tapi mau tidak mau, kami tetap harus menjalaninya. Ini merupakan konsekuensi ketika kami memutuskan ambil bagian dalam dua ajang sekaligus,” sebut Nandar.
Keputusan Nandar merotasi skuadnya saat bertandang ke Manokwari memang ada benarnya. Setidaknya, kini dia mendapat suntikan empat tenaga baru yang masih fresh yang sengaja disusulkan dari Bantul menuju Medan. Keempat pemain tersebut diantaranya Ugik Sugianyo, Seto Nurdiyantoro, Febi Martika Candra dan Christiano.
“Kami akan main dengan kondisi dan pemain yang ada saja. Karakter bermain yang selama ini sudah diterapkan Persiba akan tetap kami tampilkan. Jadi, meski harus tampil tanpa dua penyerang (Ferry dan Enzequil). Bukan berarti kami akan bertahan total,” tegasnya.(*)

Persiba Road to 16 Besar :


- Persiba vs PSIM 4-1 (leg pertama babak 48 besar)
- PSIM vs Persiba 0-0 (leg kedua babak 48 besar)
- Persik vs Persiba 1-0 (leg pertama babak 24 besar)
- Persiba vs Persik 3-0 (leg kedua babak 24 besar)



Anggap Ada Intervensi, Komdis Batalkan Dua Pertandingan yang Dihadiri Kapolda !

JAKARTA – Kehadiran dan campur tangan Kapolda Jateng Irjen (Pol) Alex Bambang Riatmodjo dalam laga Divisi Utama Grup Timur antara tuan rumah Persis Solo versus Gresik United (GU) (12/2) serta Liga Super antara PSIS Semarang melawan Persijap Jepara (15/2) dianggap sebagai sebuah bentuk intervensi.
Hal itu disampaikan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dalam sidangnya di Kantor PSSI Senayan Jakarta, Rabu (18/2) kemarin. Dalam sidang itu Komdis memutuskan dua pertandingan tersebut dianggap tidak sah. Dengan alasan, intervensi tersebut membuat pertandingan berjalan tidak normal dan di bawah tekanan.
“Kami telah menggelar investigasi terhadap dua pertandingan tersebut. Kami juga telah mendengar keterangan dari maisng-masing manajemen dan kedua panpel. Dan hasilnya, dua pertandingan itu dianggap batal dan akan dijadwalkan ulang oleh BLI (Badan Liga Indonesia),” sebut Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan, Rabu (18/2) kemarin.
Sekedar mengingatkan kembali bahwa mencuatnya kasus ini merupakan buntut penangkapan Nova Zaenal (Persis) dan Bernard Mamadou (GU) yang terlibat perkelahian saat kedua tim bertanding. Kapolda Jateng yang ketika itu menyaksikan laga tersebut, langsung menginstruksikan kepada jajarannya agar menciduk kedua pemain yang terlibat perseteruan.
Saat ini, kedua pemain tersebut masih ditahan di rumah tahanan Mapoltabes Surakarta. Bahkan, Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kasus tersebut telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Surakarta. Keduanya dikenai pasal 351 tentang penganiayaan. "Mengenai nasib Nova dan Mamadou, bukan wilayah Komdis. Kasus ini sudah masuk dalam wilayah PSSI sebagai induk organisasi sepak bola Indonesia. Tapi kami tetap akan menyidangkan kasus ini jika keduanya sudah bisa dihadirkan,” kata Hinca.(*)

Selasa, 17 Februari 2009




Gaji Telat, Prestasi PSIS Ngadat !

SEMARANG – Hasil buruk yang menimpa PSIS Semarang dalam beberapa pertandingan terakhir baik diajang Liga Super maupun Copa Dji Sam Soe Indonesia tak lepas dari kondisi keuangan tim yang tengah gonjang.
Sampai-sampai, gaji pelatih dan punggawa Mahesa Jenar –julukan PSIS- bulan Januari belum juga terbayarkan. Padahal biasanya, setiap tanggal 10 Jules Basile Onambele dkk sudah bisa memanfaatkan uang hasil tetesan keringatnya guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pantas kiranya jika konsentrasi para pemain menjadi tercepah sebagai imbas belum cairnya gaji mereka. Defender PSIS Idrus Gunawan saat dihubungi menyatakan, sepanjang musim ini, kasus keterlambatan pembayaran gaji memang baru kali pertama terjadi. “Biasanya juga lancar-lancar saja kok. Setiap tanggal 10 pasti gaji sudah cair,” terangnya.
Meski baru kali pertama, tapi Idrus berharap, masalah ini bisa segera terselesaikan. Karena jika dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan akan memengaruhi perjuangan tim Kota Lumpia dalam memenuhi ambisi manajemen yang ingin musim depan PSIS tetap tampil di level Liga Super.
Apalagi kedepan, perjalanan PSIS akan semakin terjal. Mengingat, lawan-lawan yang harus mereka hadapi semakin berat. Contoh saja tuan rumah PSM Makassar yang akan menjadi lawan berat Onambele dkk diawal Maret mendatang.
“Kami sebagai pemain hanya bisa berharap sebelum berangkat ke Makassar masalah ini sudah beres. Kalau berdasar pemberitahuan dari manajemen, tanggal 25 Februari ini gaji sudah bisa cair. Semoga saja tidak molor lagi. Karena diakui atau tidak, masalah ini akan membawa dampak negatif di lapangan,” tukas Idrus.
Apa yang menimpa pemain, ternyata juga dialami Arsitek PSIS Bambang “BN” Nurdiansyah. “Kalau sampai saat ini pemain belum juga menerima gaji. Masak saya sudah gajian sendiri. Semua perangkat tim juga merasakan kondisi yang sama,” cetus pelatih yang sebelumnya menukangi Arema Malang itu.
Kendati demikian, secara tegas BN membantah jika hal itulah yang menyebabkan tim asuhannya belum sekalipun meraih hasil positif dibeberapa pertandingan terakhir. Menurutnya, hasil tersebut lebih dikarenakan masalah teknis di lapangan. Beban harus menang yang ditanggung Onambele dkk justru membuat mereka tak bisa tampil lepas dan terburu-buru.
“Jadi bukan karena mereka belum gajian. Saya berharap, pemain bisa bersikap profesional. Toh gaji bulan-bulan sebelumnya juga dibayarkan tepat waktu. Apalagi sebelum bergabung, pemain termasuk juga saya sudah diberitahu bahwa PSIS tidak punya banyak uang. Jadi kalau kejadiannya seperti ini, saya tidak kebakaran jenggot dan bisa memakluminya,” tegas BN.
Manajer Bidang Pendanaan dan Operasional PSIS Ari Wibowo hingga berita ini ditulis belum bisa memberikan komentar terkait keterlambatan pembayaran gaji pemain dan official. Pun demikian dengan Agung Setyo Nugroho selaku Manajer Teknis PSIS yang memilih tidak berkomentar soal masalah tersebut.(*)

Hasil Laga PSIS :

- PSIS-PERSITA 0-0
- PSMS-PSIS 2-2
- Sriwijaya-PSIS 2-2
- PSIS-Persijap 0-0

Senin, 16 Februari 2009

Berkah Atas Ditahannya Mamadou

SLEMAN - PSS Sleman yang menjamu Gresik United (GU) di Stadion Maguwoharjo Sleman sukses meraih angka mutlak. Setelah unggul 2-1 (0-0) atas tim berjuluk Kebo Giras dalam lanjutan Liga Indonesia Divisi Utama, Senin (17/2) kemarin.
GU sebenarnya mampu unggul lebih dulu melalui gol yang dicetak Basuki pada menit ke-52. Sayang, tandukan bomber Elang Jawa –julukan PSS- Eka Santika pada menit ke-73 membuat kedudukan sama kuat.
Tuan rumah yang sangat berambisi memenangkan pertandingan mencoba terus meningkatkan tempo permainan. Keputusan Pelatih PSS Maman Durachman menarik keluar gelandang impor asal Nigeria Felix Ndukwe dan memasukkan Busari membuahkan hasil positif. Buktinya, tandukan Busari pada menit ke-81 membuat Slemania –pendukung PSS- yang menghijaukan Stadion Maguwoharjo berjingkrak.
“Manajemen puas dengan apa yang ditampilkan para pemain pada pertandingan kali ini. Masuknya Busari membuat permainan kami menjadi lebih hidup. Atas hasil ini, kami dari manajemen akan menyiapkan bonus kemenangan bagi pemain,” tukas Manajer PSS Rumadi.
Sebaliknya, Asisten Pelatih GU H.M Kuswo menilai kekalahan ini merupakan imbas penangkapan salah satu defender-nya Bernand Mamadou oleh polisi saat mereka dijamu Persis Solo, Kami (12/2) lalu.
“Tanpa kehadiran Mamadou lini belakang kami menjadi kacau. Makanya anak-anak sering keteteran ketika mendapat counter attack dari PSS. Coba ada Mamadou, mungkin hasilnya akan beda,” tegasnya.(*)



Persembahan Buat Nova !


SOLO – Ditengah situasi yang tidak menentu, Persis Solo akhirnya berhasil mendapat tambahan tiga angka. Setelah menang tipis 1-0 (0-0) atas tamunya Persibo Bojonegoro di Stadion R. Maladi Solo, Senin (16/2) sore kemarin.
Gol semata wayang Persis tercipta pada menit ke-67 melalui Eko Budi Santoso yang masuk dibabak kedua menggantikan Isprianto. Tak banyak kata yang disampaikan gelandang mungil itu usai pertandingan selain mempersembahkan gol tersebut bagi rekannya Nova Zaenal yang saat ini masih meringkuk di tahanan Mapoltabes Surakarta.
“Saya persembahkan gol ini kepada Nova. Semoga dia diberi kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. Kami yang disini juga berharap, Nova bisa segera dibebaskan,” ujar Eko usai pertandingan.
Satu-satunya gol yang tercipta dalam laga kemarin tak lepas dari peran bomber muda Persis Anindito. Karena bola yang diceploskan Eko ke gawang Laskar Angling Darma yang dikawal Heri Prasetyo merupakan hasil umpan silang Anindito setelah cerdik melewati dua defender Persibo.
Tapi apa yang disampaikan Pelatih Persis Eduard Tjong tidak demikian. Dia menilai, permainan Moukwele Ebwangga Silvain dkk pada pertandingan kemarin sangat tidak terorganisir dengan baik. Ini merupakan imbas dari penangkapan Nova oleh polisi pada pertandingan sebelumnya melawan Gresik United.
“Dibabak pertama permainan anak-anak kacau. Saya lihat konsentrasi mereka sama sekali tidak pada pertandingan. Wajar sih kalau anak-anak sampai seperti itu. Ini masih mendingan, karena sebelumnya mereka sempat mau mogok main,” tukas pelatih yang akrab disapa Edu itu.
Ya, permainan Laskar Sambernyawa –julukanPersis- memang sangat jauh dari kata bagus. Terbukti, dalam satu pertandingan, Edu mengganti pemain dengan posisi yang sama sampai dua kali. Yanuar Ruspuspito yang menjadi starter dilini depan digantikan oleh Dodik Rustanto. Dibabak kedua, giliran Edu menarik keluar Dodik dan digantikan Marcia Malock.
“Sebenarnya kualitas Dodik tidak jauh beda dengan striker lainnya. Masalahnya, sejak bergabung dengan Persis, ini pertama kali Dodik saya turunkan. Ditambah lagi saat kami main di kandang sendiri. Jadi mungkin dia masih agak grogi,” jelas Edu.
Pelatih Persibo Santono Anwar mengakui jika gol Persis tercipta lewat kecerdikan Anindito. "Permainan kedua tim sebenarnya berimbang. Hanya saja, Persis lebih bisa memanfaatkan peluang. Padahal sebenarnya, permainan anak-anak kali ini sudah lebih bagus dibanding ketika kami menghadapi PSS (Sleman) kemarin," tegas pelatih yang musim lalu sempat menukangi PSIS Semarang itu.(*)

Hasil Pertandingan Lainnya :

- PSIR Rembang vs Persibom Bolaang Mongondow 1-0
- Persiku Kudus vs Persigo Gorontalo 2-0

Kamis, 12 Februari 2009

GRESIK UNITED TAHAN IMBANG PERSIS 1-1




Adu Jotos, Dua Pemain Digelandang Polisi !

SOLO – Noda hitam kembali mewarnai persepakbolaan Indonesia. Lapangan yang sedianya menjadi sebuah panggung bagi dua tim dalam menunjukkan kebolehan mereka mengolah si kulit bundar berubah menjadi ajang saling baku hantam.
Kisah ini terjadi kala tuan rumah Persis Solo menjamu Gresik United (GU) dalam lanjutan Liga Indonesia Divisi Utama Grup Timur di Stadion R. Maladi Solo, Kamis (12/2) petang, yang berakhir dengan skor imbang 1-1 (0-0) lewat gol Luis Duran Riquelme (Persis) dan Jajang Paliaman (GU). Permainan keras yang ditampilkan kedua tim berbuah saling adu jotos. Beruntung kejadian yang lebih parah dapat dicegah sehingga kerusuhan tidak sampai meluas.
Insiden bermula ketika salah seorang pemain tengah Persis Solo Nova Zaenal merasa ditonyo oleh defender asing GU Bernard Mamadou pada menit ke-85. Tidak terima atas perlakuan tersebut, Nova langsung memburu Mamadou. Tak pelak, keduanya pun terlibat kejar-kejaran. Cari selamat, Mamadou langsung berlindung di banch GU.
Akibat kejadian tersebut, Nova dan Mamadou hampir saja digelandang polisi karena dianggap sebagai pemicu kerusuhan. Bahkan, Kapolwil Surakarta Kombes Pol Taufik Anshori sendiri yang langsung membawa Nova keluar dari lapangan. Merasa ada yang janggal dengan tindakan aparat kepolisian, seluruh official Persis mengejar sejumlah provos yang menggelandang Nova dengan harapan pemain tersebut tetap bisa kembali melanjutkan pertandingan. Alhasil, pertandingan yang disaksikan sekitar 10 ribu pasang mata itu sempat terhenti selama kurang lebih 10 menit.
Kedua tim akhirnya sepakat untuk menarik dan mengganti kedua pemain yang bertikai. Kendati demikian, usai pertandingan, tetap saja Kapolda Jateng Irjen Pol Alex Bambang Riatmojo yang turut hadir menyaksikan laga tersebut memerintahkan kepada anak buahnya untuk membawa kedua pemain itu ke Mapoltabes Surakarta guna menjalani pemeriksaan secara intensif.
Pun demikian dengan I Made Mudita, wasit yang sore kemarin bertindak sebagai pengadil di lapangan. “Kalau wartawan olahraga yang sudah biasa melihat pertandingan sepak bola, kira-kira hukuman apa yang pantas diberikan kepada kedua pemain yang berkelahi tadi ? Harusnya kan kartu merah, karena mereka sudah menjadi pemicu terjadinya kerusuhan. Untuk itu, kami juga akan mengambil wasit untuk dimintai keterangan,” katanya usai pertandingan.
Alex menambahkan, pekan depan, pihaknya akan mengeluarkan maklumat untuk disampaikan kepada PSSI Jateng terkait penyelenggaraan pertandingan sepak bola di seluruh wilayah hukum Polda Jateng. “Yang mengeluarkan izin pertandingan ini adalah Polda. Jadi, kalau Polda merasa pertandingan sepak bola tidak bisa berjalan secara fairplay. Kami tidak akan mengeluarkan izin pertandingan,” tegas Alex.
Sekretaris Manajer Persis Abraham EWT usai pertandingan mengaku, akan mempertanyakan keputusan yang polisi tetap memeriksa Nova kepada PSSI selaku pemegang otoritas tertinggi sepak bola di Tanah Air.
“Kami akan melayangkan surat secara resmi kepada PSSI untuk minta penjelasan masalah ini. Karena kami tidak tahu batasan pemeriksaannya seperti apa ? Apalagi, dalam hal ini, pemain kami yang jadi korban,” tegas pria yang akrab disapa Bram itu.
Hal senada disampaikan Pelatih GU Sasi Kirono. Dia mengaku tidak paham dengan prosedur yang diterapkan pihak kepolisian. “Saya tidak tahu apakah peraturan dari BLI (Badan Liga Indonesia) mempersilakan kepada pihak kepolisian menangkap pemain yang terlibat perkelahian,” keluhnya.
Dalam pertandingan kemarin, hanya empat kartu kuning yang dikeluarkan Wasit I Made Mudita dari sakunya. Dua diantaranya diberikan kepada punggawa Persis Anindito dan Nova. Dua lagi dihadiahkan kepada pemain GU Mamadou dan Jajang Paliaman.(*)

HASIL PERTANDINGAN DIVISI UTAMA LAINNYA :

- PSS SLEMAN VS PERSIBO BOJONEGORO 1-1
- PERSIKU KUDUS VS PERSIBOM BOLAANG MONGONDOW 1-0

Rabu, 11 Februari 2009

Jelang Derby Jateng



Jamu Persijap Tanpa Onambele

SEMARANG – Masalah menghadang PSIS jelang derby Jateng versus Persijap Jepara dalam lanjutan Liga Super 2008/2009 di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (15/2) lusa.
Motor serangan Mahesa Jenar –julukan PSIS- Jules Basile Onambele dipastikan bakal absen. Praktis,Il Capitano PSIS itu hanya bisa menyaksikan rekan-rekannya berjuang meraih angka maksimal di kandang sendiri dari tribun penonton lantaran dua kartu kuning yang sudah dikantonginya.
Wasit Djumadi Effendi memberikan satu kartu kuning kepada midfielder asal Kamerun itu saat tim Kota Lumpia menjamu Persita Tangerang beberapa waktu lalu. Satu kartu kuning lagi diberikan Wasit Anang Suryana saat tim asuhan Bambang “BN” Nurdiansyah itu dijamu Sriwijaya FC di Stadion Jakabaring Palembang.
Dengan absennya Onambele, praktis Mahesa Jenar tinggal menyisakan satu legiun asing dilini tengah, yaitu Abdelaziz Dnibi. Alhasil, BN pun wajib mengoptimalkan peran pemain yang diimpor dari Maroko ini sebagai playmaker. Selama ini, peran Aziz sebagai pengatur serangan PSIS memang belum begitu maksimal. Dia selalu kalah dengan Onambele yang memang lebih mobile.
“Peran Onambele memang sangat vital. Dia bisa membantu penyerangan dan juga pertahanan. Tanpa Onambele, sudah pasti lini tengah kami akan sedikit pincang. Tapi kami tidak akan menyerah, peran Aziz dilini tengah harus bisa lebih dioptimalkan lagi,” tegas Manajer Operasional dan Pendanaan PSIS Ari Wibowo.
Komentar senada disampaikan Manajer Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho. Hanya saja, Agung mencoba sedikit percaya diri dengan kondisi timpang tersebut. “Onambele memang selalu menjadi kunci permainan PSIS. Tapi bukan berarti kami harus selalu bergantung kepadanya. Karena dalam sebuah kompetisi, ada kalanya seorang pemain harus absen meski masalah yang mereka hadapi berbeda,” tukasnya.
Oleh sebab itu, Manajemen Mahesa Jenar tetap akan mematok hasil sempurna saat menjamu tim Kota Ukir. Itu artinya, tidak ada hasil bisa dicapai Idrus Gunawan dkk selain menang atas Persijap. Selain saat ini PSIS memang butuh tambahan tiga angka guna menjaga jarak dari zona degradasi. Bentrok dua wakil Jateng dipentas Liga Super ini sekaligus menjadi pembuktikan siapa sebenarnya “The King’s of Central Java”.
“Kami harus akui, prestasi Persijap saat ini memang lebih bagus. Dan kami pun "angkat topi" atas capaian tersebut. Tapi bukan berarti kami akan menyerah begitu saja. Diputaran pertama lalu kami boleh kalah di kandang mereka. Tapi sekarang, kami yang jadi tuan rumah. Keuntungan ini harus bisa kami maksimalkan untuk meraih kemenangan,” tegas Agung.
Dia berharap, BN selaku Arsitek PSIS bisa meramu tim sebaik mungkin meski tanpa kehadiran Onambele.(*)

PREVIEW PERSIKU VS PERSIBOM




Butuh Sebuah Kemenangan !

KUDUS - Target tiga angka diusung Persiku Kudus saat menjamu Persibom Boloang Mongondow dipentas Liga Indonesia Divisi Utama 2008/2009, Kamis (12/2) sore nanti.
Mental punggawa Persiku akan diuji saat mereka ditantang sang tamu di Stadion Wergu Wetan Kudus. Apalagi, Agus Santiko dkk baru saja mengantongi hasil buruk di empat laga tandangnya secara beruntun.
Menurunnya mental bertanding skuad Macan Muria –julukan Persiku- itulah yang dikhawatirkan Arsitek Persiku Kasiadi. “Saya harap, kekalahan di empat laga tandang kemarin tidak membuat mental anak-anak drop. Karena saat ini, kami sangat butuh kemenangan,” jelasnya.
Ya, Persiku memang membutuhkan tambahan angka. Pertama, demi mendongkrak posisi mereka dalam daftar klasemen sementara Grup Timur. Saat ini, tim Kota Keretek masih berada di peringkat ke-11 dengan 16 poin hasil dari 17 pertandingan. “Kemenangan sangat berarti bagi kami. Karena itu akan mengembalikan kepercayaan diri anak-anak,” tegas suksesor Lukas Tumbuan itu.(*)

PREVIEW PERSIS VS GRESIK UNITED




Kejar Poin Sempurna !

SOLO – Tuan rumah Persis harus meraih poin mutlak saat menjamu Gresik United (GU) dalam lanjutan Liga Indonesia Divisi Utama 2008/2009 putaran kedua di Stadion R. Maladi Solo, Kamis (12/2) sore.
Ada dua arti besar yang bisa didapat Laskar Sambernyawa –julukan Persis- jika mampu mengalahkan GU. Pertama, kekalahan Moukwele Ebwangga Silvain dkk atas Laskar Joko Samudro –julukan GU- diputaran pertama lalu terbayar lunas. Karena ketika itu, pasukan Eduard Tjong takluk 0-1 di Stadion Tri Darma Gresik.
Kedua, tim Kota Bengawan akan bisa menggeser rival abadinya sebagai tim papan bawah dalam daftar klasemen sementara Grup Timur Persekabpas Pasuruan. Sekaligus menanggalkan predikat mereka sebagai tim juru kunci.
Kini, Persis mengantongi 10 poin dari 16 pertandingan yang sudah dilakoni. Sedangkan poin yang dikantongi Laskar Sakera –julukan Persekabpas- tiga lebih banyak dengan jumlah pertandingan sama. Hanya saja, Laskar Sambernyawa punya keunggulan dalam hal selisih gol. Sejauh ini, Persekabpas telah memasukan 13 gol dan kemasukan 23 gol. Sedangkan Persis, berhasil memasukan 13 gol dan hanya kemasukan 21 gol.
Tak banyak hal yang disampaikan Edu –sapaan akrab Eduard Tjong- kepada anak buahnya jelang laga ini. “Jangan jadikan target harus menang ini sebagai sebuah beban. Karena jika itu terjadi, justru akan membuat permainan mereka menjadi tidak bisa berkembang,” harap mantan libero Arseto Solo itu.
Edu juga mengaku, tak akan melakukan banyak perubahan dalam skuadnya. Meskipun Persis dipastikan tak bisa menurunkan Mulky Alifa Hakim yang sudah mengantongi dua kartu kuning. “Soal komposisi dan formasi, saya belum bisa menyampaikannya sekarang. Tapi kemungkinan, pemain yang akan saya turunkan masih sama dengan ketika menghadapi Persekabpas,” tegas Edu.
Nur Choliq (wing kanan), Yanuar Rus Puspito (striker) dan Eko Budi (gelandang) yang pada saat menghadapi Persema Malang absen lantaran akumulasi kartu kuning. Kini sudah bisa kembali ditampilkan. Sayang, Edu enggan bicara soal tim tamu yang melakukan banyak perubahan disaat jeda paruh musim lalu.
Hal yang sama juga disampaikan Arsitek GU Sasi Kirono. Suksesor Joko Malis itu enggan bicara soal performa Persis dalam beberapa pertandingan diputaran kedua ini. “Saya tidak mau bicara soal tim lawan. Yang penting, saya menyiapkan tim saya sebaik mungkin,” ujarnya.
Sasi menambahkan, masuknya sejumlah pilar impor anyar macam Javier Roca, Marcelo Ramos dan Orock Cyril membawa perubahan yang cukup significant. Tak heran jika kali ini, mereka kembali menargetkan poin penuh atas tuan rumah. “Setiap tim pasti ingin menang, termasuk kami,” tegas Sasi sebelum sesi uji coba lapangan.(*)

Selasa, 10 Februari 2009


Mental Jadi Sorotan !

SLEMAN – PSS Sleman matangkan persiapan jelang menjamu Persibo Bojonegoro DI Stadion Maguwoharjo Sleman dalam lanjutan Liga Indonesia Divisi Utama 2008/2009 putaran kedua, Kamis (12/2) sore.
Secara teknis, tidak ada masalah dengan skuad Elang Jawa –julukan PSS-. Meski begitu, mental menjadi sorotan utama Arsitrek PSS Maman Durachman. Sebab, dari dua laga away yang baru saja mereka lakoni, terlihat sekali jika faktor mental sangat berpengaruh.
Maklum, hampir 65 persen skuad Elang Jawa dinuni anak-anak muda yang masih minim jam terbang. Bahkan, tidak sedikit dari mereka menjadikan PSS sebagai klub profesional pertama yang mereka singgahi. Tak pelak, demam lapangan dan merasa masih canggung sering menghinggapi mereka saat mengolah si kulit bundar di lapangan.
Meski secara teknis sebenarnya kualitas mereka mumpuni untuk bersaing di level Divisi Utama. Tetap saja butuh dukungan dari faktor mental. “Kalau mental seorang pemain sudah drop. Sebagus apa pun kualitas yang dia miliki, pasti tidak akan bisa berkembang,” tukas Maman.
Karena itu, tak heran jika sisa waktu yang ada ini dimanfaatkan betul oleh Maman untuk membangkitkan mental dan semangat juang pasukannya. Apalagi, Agus “Grandong” Purwoko dkk baru saja menelan pil pahit di dua laga tandang mereka.
“Kami baru saja gagal meraih satu poin pun di dua laga tandang. Tapi saya berharap, mental anak-anak tidak drop atas hasil itu. Kompetisi masih panjang, kami masih punya kesempatan untuk memperbaiki keadaan,” sebut suksesor Yudi Suryata itu.
Dia menambahkan, satu-satunya jalan untuk mengembalikan kepercayaan diri anak-anak Kota Salak adalah mengambil poin penuh atas sang tamu Persibo. “Dengan begitu, motivasi dan semangat bertanding anak-anak akan bisa muncul kembali. Sehingga, kami bisa menghadapi lawan berikutnya dengan lebih mudah dan lebih percaya diri lagi,” tegasnya.
Beruntung, saat menjamu Laskar Angling Dharma –julukan Persibo-, PSS dipastikan bisa tampil full team. Seluruh pilar utama Laskar Sembada –julukan lain PSS- dalam kondisi fresh dan tak satu pun pemain yang terkena akumulasi kartu. Kecuali Ilham Asdat yang memang harus istirahat selama beberapa hari lantaran gejala demam berdarah. “Tapi tidak hadirnya Ilham tidak terlalu banyak berpengaruh terhadap kekuatan PSS. Toh selama ini dia hanya menjadi pemain second line untuk melapisi pemain utama,” kata Maman.
Defender PSS Abda Ali dan midfielder Slamet Nurcahyo yang pada pertandingan sebelumnya tidak bisa main karena akumulasi kartu dan cedera engkel kini juga sudah bisa diturunkan.(*)

Senin, 09 Februari 2009


Empat Home, 12 Poin

SOLO – Kekalahan 0-1 atas Persema Malang, Sabtu (7/2) lalu, membawa dampak yang sangat besar bagi Persis Solo. Betapa tidak, baru berapa hari Persis melepas predikat sebagai juru kunci klasemen sementara Liga Indonesia Divisi Utama 2008/2009 Grup Timur. Kini Persis kembali ke posisi paling buncit.
Tiga angka dari tiga laga away perdana Laskar Sambernyawa –julukan Persis- diputaran kedua ini dianggap masih kurang maksimal. Dengan hasil tersebut, total angka yang kini dikantongi Moukwele Ebwangga Silvain dkk baru 10 poin hasil dari 16 pertandingan. Sedangkan Persekabpas Pasuruan yang berada satu strip di atas Persis telah mengantongi 13 poin dengan jumlah pertandingan yang sama.
Satu-satunya solusi agar bisa menjauh dari zona degradasi, tim asuhan Eduard Tjong itu harus mampu sapu bersih empat laga home yang akan mereka jalani setelah ini. Keempat tamu yang akan bertandang ke Stadion R. Maladi Solo diantaranya Gresik United (12/2), Persibo Bojonegoro (16/2), Persigo Gorontalo (9/3) dan Persibom (13/3).
Ini memang laga kandang. Tapi bagi tim Kota Bengawan, mendulang 12 poin dari empat laga kandang bukanlah pekerjaan ringan. Mengingat, tim yang akan mereka hadapi secara peringkat berada di atas Persis. Apalagi, pada pertemuan sebelumnya diputaran pertama lalu, tak satu pun dari keempat tim ini mampu mereka taklukkan.
Kendati demikian, optimisme tinggi tetap dimunculkan manajemen tim Kota Bengawan jelang empat laga kandang ini. “Kami sangat yakin bisa mendapat tambahan 12 poin dari empat partai kandang ini. Karena ini satu-satunya jalan agar kami bisa menghindar dari zona degradasi,” tukas Sekretaris Manajer Persis Abraham EWT.
Motivasi dan kepercayaan diri yang ditunjukkan Moukwele dkk dalam tiga laga sebelumnya menjadi dasar Bram –demikian dia akrab disapa- begitu yakin target tersebut akan tercapai. “Secara hasil, tiga poin dari tiga pertandingan kemarin memang kurang memuaskan. Tapi melihat apa yang sudah ditampilkan para pemain, saya yakin, target tersebut akan terpenuhi,” tegasnya.
Terpisah, Edu –sapaan akrab Eduard Tjong- berharap, anak asuhnya tak akan merasa terbebani dengan target tersebut. Dia ingin, Moukwele dkk tetap bisa tampil lepas seperti saat mempermalukan tuan rumah Persekabpas. “Jangan jadikan target tersebut sebagai sebuah beban. Karena jika itu terjadi, justru akan membuat permainan mereka menjadi tidak bisa berkembang,” harap mantan libero Arseto Solo itu.(*)

Semarang Banjir, Mahesa Jenar Terlantar di Cengkareng !

JAKARTA – Sudah jatuh, masih tertimpa tangga. Pepatah itu mungkin cocok untuk menggambarkan kondisi yang menimpa PSIS Semarang saat ini.

Betapa tidak, kekalahan 1-4 atas tuan rumah Persitara Jakarta Utara pada leg kedua babak 24 besar Copa Dji Sam Soe Indonesia 2008/2009 memupuskan ambisi Mahesa Jenar –julukan PSIS- melangkah kebabak 16 besar. Belum hilang kekecewaan tim Kota Lumpia atas hasil tersebut. Kini, Jules Basile Onambele dkk harus mengalami masalah yang tidak mengenakkan.

Hingga, Senin (9/2) siang, tim asuhan Bambang Nurdiansyah itu masih terlantar di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng Jakarta. Pesawat Sriwijaya Air jurusan Jakarta-Semarang yang mereka tumpangi gagal mendarat di Bandara Ahmad Yani Semarang akibat banjir yang melanda Ibu Kota Jawa Tengah itu sejak, Sabtu (7/2) lalu.

"Sebenarnya, pesawat yang kami tumpangi sudah mengudara selama kurang lebih setengah jam. Tinggal 15 menit lagi landing di Bandara Ahmad Yani Semarang, tiba-tiba pesawat yang kami tumpangi memutar dan balik lagi ke Bandara Cengkareng," kisah Asisten Pelatih PSIS Ahmad Muhariah.

Kendati demikian, Manajemen Mahesa Jenar masih bisa bernafas lega. Sebab, pihak maskapai dengan legowo mengembalikan seluruh uang yang telah disetorkan para penumpang. Termasuk uang dari Manajemen PSIS yang besarnya mencapai Rp 10 juta.

Manajer Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho saat dikonfirmasi mengaku, akan mengalihkan penerbangan dari Jakarta menuju Solo atau Yogyakarta. Karena hingga, Senin (9/2) siang, pihak Sriwijaya tidak bisa memberikan kepastian kapan penerbangan menuju Semarang akan dibuka lagi.

"Kami masih menunggu kode booking dari Batavia Air untuk jurusan Jakarta-Yogyakarta. Kendalanya, dalam kondisi seperti ini, jumlah tiket yang kami pesan jumlahnya cukup banyak. Total personel yang kami bawa ada 25 orang. Sedangkan, penerbangan jurusan Jakarta-Yogyakarta dan Jakarta-Solo dipastikan padat dengan ditutupnya Bandara Ahmad Yani Semarang," tukas Agung.

Jika pihak Batavia Air mampu menampung seluruh personel PSIS, rencananya Onambele dkk akan bertolak dari Jakarta menuju Yogyakarta pada, Senin (9/2) pukul 18.00 WIB. Padahal, anak-anak Kota Atlas sudah berada di Bandara Soekarno Hatta sejak pukul 07.00 WIB.

Atas kejadian ini, praktis waktu istirahat Onambele dkk sedikit banyak menjadi terpotong. Tentu ini akan berpengaruh terhadap kondisi fisik skuad Mahesa Jenar. "Seharusnya, sekarang para pemain sudah bisa beristirahat. Tapi karena kondisinya seperti ini, mereka jadi terlantar dan tidak bisa istirahat. Padahal anak-anak sudah bosan. Karena sudah dua minggu ini kami menjalani away tanpa balik ke Semarang," pungkas Agung.

Setelah ini, PSIS akan kembali melanjutkan perjuangan mereka dipentas Liga Super 2008/2009. Minggu (15/2), mereka akan menjamu Persijap Jepara di Stadion Jatidiri Semarang.(*)

Mulai

Selamat datang di Sport234.blogspot.com